Monday 25 June 2012

AMALAN-AMALAN DI BULAN SUCI RAMADHAN


      Segala puji bagi Allah I yang menjadikan bulan Ramadhan lebih baik 
dari pada bulan-bulan lainnya dengan menurunkan al-Qur`an dan 
mewajibkan puasa bagi kaum muslimin sebagai salah satu pondasi Islam. 
shalawat dan salam tercurah kepada Nabi Muhammad   yang telah 
menyampaikan kepada kita tentang ibadah-ibadah dibulan Ramadhan dan 
memberikan contoh kepada kita bagaimana sebaiknya menghidupkan 
bulan bulan yang penuh berkah ini. 
Dari Abu Hurairah  , ia berkata, 'Rasulullah   memberi kabar 
gembira kepada para sahabatnya dengan bersabda:  

"Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah  
mewajibkan kepadamu puasa di dalamnya; pada bulan ini pintu-pintu surga 
dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan para setan diikat; juga terdapat 
dalam bulan ini malam yang lebih baik dari seribu bulan, barangsiapa yang 
tidak memperoleh kebaikannya, maka ia tidak memperoleh apa-apa.
" HR. Ahmad dan an-Nasa`i. "

Berikut ini adalah amalan-amalan yang dianjurkan di bulan
Ramadhan:

1. Puasa: Allah  I memerintahkan berpuasa di bulan Ramadhan
sebagai salah satu rukun Islam.
Firman Allah :

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa 
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu 
bertaqwa. (QS. Al-Baqarah:183) 
Rasulullah  bersabda: 2

"Islam didirikan di atas lima perkara, yaitu bersaksi bahwa tidak Ilah yang 
berhak disembah selain Allah   dan Muhammad   adalah rasul Allah  , 
mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan, dan pergi ke Baitul 
Haram." Muttafaqun 'alaih. 

Puasa di bulan merupakan penghapus dosa-dosa yang terdahulu
apabila dilaksanakan dengan ikhlas berdasarkan iman dan hanya
mengharapkan pahala dari Allah I, sebagaimana Rasulullah  bersabda:

"Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap 
pahala dari Allah I, niscaya diampuni dosa-dosanya telah lalu." Muttafaqun 
'alaih. 


2. Membaca al-Qur`an: Membaca al-Qur`an sangat dianjurkan bagi
setiap muslim di setiap waktu dan kesempatan. Rasulullah
bersabda:   
"Bacalah al-Qur`an, sesungguhnya ia datang pada hari kiamat sebagai 
pemberi syafaat bagi ahlinya (yaitu, orang yang membaca, mempelajari dan 
mengamalkannya). HR. Muslim."
Dan membaca al-Qur`an lebih dianjurkan lagi pada bulan Ramadhan,
karena pada bulan itulah diturunkan al-Qur`an. Firman Allah :

(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di 
dalamnya diturunkan (permulaan) al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia 
dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang 
hak dan yang bathil). (QS: al-Baqarah:185) 
Rasulullah   selalu memperbanyak membaca al-Qur`an di hari-hari
Ramadhan, seperti diceritakan dalam hadits 'Aisyah radhiyallahu 'anha, ia
berkata: 3

"Saya tidak pernah mengetahui Rasulullah  membaca al-Qur`an semuanya, 
sembahyang sepanjang malam, dan puasa sebulan penuh selain di bulan 
Ramadhan." HR. Ahmad." 
Dalam hadits Ibnu Abbas  t yang diriwayatkan al-Bukhari,
disebutkan bahwa Rasulullah  r melakukan tadarus al-Qur`an bersama
Jibril u di setiap bulan Ramadhan.


3. Menghidupkan malam-malam bulan Ramadhan dengan shalat
Tarawih berjamaah: Shalat Tarawih disyari'atkan berdasarkan
hadits 'Aisyar  radhiyallahu 'anha, ia berkata:
"Sesungguhnya 
Rasulullah  keluar pada waktu tengah malam, lalu beliau shalat di 
masjid, dan shalatlah beberapa orang bersama beliau.   Di pagi hari, 
orang-orang memperbincangkannya. Ketika Nabi  I mengerjakan 
shalat (di malam kedua), banyaklah orang yang shalat di belakang 
beliau. Di pagi hari berikutnya, orang-orang kembali 
memperbincangkannya. Di malam yang ketiga, jumlah jamaah yang 
di dalam masjid bertambah banyak, lalu Rasulullah   keluar dan 
melaksanakan shalatnya. Pada malam keempat, masjid tidak 
mampu lagi menampung jamaah, sehingga Rasulullah   hanya 
keluar untuk melaksanakan shalat Subuh. Tatkala selesai shalat 
Subuh, beliau menghadap kepada jamaah kaum muslimin, 
kemudian membaca syahadat dan bersabda, 'Sesungguhnya 
kedudukan kalian tidaklah samar bagiku, aku merasa khawatir 
ibadah ini diwajibkan kepada kalian, lalu kalian tidak sanggup 
melaksanakannya." Rasulullah  wafat dan kondisinya tetap seperti 
ini. (HR. al-Bukhari dan Muslim).

Setelah Rasulullah  r wafat, syariat telah mantap, hilanglah segala
kekhawatiran. Disyari'atkan shalat Tarawih berjamaah tetap ada
karena telah hilang  'illat  (sebabnya), kerena  'illat itu berputar
bersama ma'lul, ada dan tiadanya. Di samping itu, Khalifah Umar t
telah menghidupkan kembali syari'at shalat Tarawih secara 4
berjamaah dan hal itu disepakati oleh semua sahabat Rasulullah r
pada masa itu. Wallahu A'lam.


4. Menghidupkan malam-malam  Lailatul Qadar:  lailatul qadar adalah
malam yang lebih baik dari pada seribu bulan yang tidak ada lailatul
qadar dan pendapat paling kuat bahwa ia terjadi di sepuluh hari
terakhir bulan Ramadhan, terlebih lagi pada malam-malam ganjil,
yaitu malam 21, 23,25,27, dan 29. Firman Allah :

Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. (QS.al-Qadar :3) 

Malam itu adalah pelebur dosa-dosa di masa lalu, Rasulullah  bersabda:

"Dan barangsiapa yang beribadah pada malam 'Lailatul qadar' semata-mata 
karena iman dan mengharapkan pahala dari Allah  , niscaya diampuni 
dosa-dosanya yang terdahulu." HR. al-Bukhari. 

Menghidupkan Lailatul qadar adalah dengan memperbanyak shalat
malam, membaca al-Qur`an, zikir, berdo'a, membaca shalawat. Aisyah
radhiyallahu 'anha pernah berkata, 'Aku bertanya, 'Wahai Rasulullah, jika
aku mendapatkan lailatul qadar, maka apa yang aku ucapkan? Beliau
menjawab, 'Bacalah:

"Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, Yang suka mengampuni, 
ampunilah aku." 


5. I'tikaf di malam-malam Lailatul Qadar: I'tikaf dalam bahasa adalah
berdiam diri atau menahan diri pada suatu tempat, tanpa
memisahkan diri. Sedang dalam istilah syar'i, i'tikaf berarti berdiam
di masjid untuk beribadah kepada Allah   dengan cara tertentu
sebagaimana telah diatur oleh syari'at.
I'tikaf merupakan salah satu sunnah yang tidak pernah ditinggal
oleh Rasulullah , seperti yang diceritakan oleh Aisyah radhiyallahu
'anha: 5

"Sesungguhnya Nabi  r selalu i'tikaf pada sepuluh hari terakhir dari 
bulan Ramadhan sampai meninggal dunia, kemudian istri-istri beliau 
beri'tikaf sesudah beliau." Muttafaqun 'alaih. 


6. Memperbanyak sedekah: Rasulullah   adalah orang yang paling
pemurah, dan beliau r lebih pemurah lagi di bulan Ramadhan. Hal
ini berdasarkan riwayat Ibnu Abbas t, ia berkata:

"Rasulullah  r adalah manusia yang paling pemurah, dan beliau lebih 
pemurah lagi di bulan saat Jibril u menemui beliau, …HR. al-Bukhari."


7. Melaksanakan ibadah umrah: salah satu ibadah yang sangat
dianjurkan di bulan Ramadhan adalah melaksanakan ibadah umrah
dan Rasulullah  menjelaskan bahwa nilai pahalanya sama dengan
melaksanakan ibadah haji, seperti dalam hadits yang berbunyi:

"Umrah di bulan Ramadhan sama dengan ibadah haji." 

Demikianlah beberapa ibadah penting yang sangat dianjurkan untuk
dilaksanakan di bulan Ramadhan dan telah dicontohkan oleh Rasulullah r.
Semoga kita termasuk di antara orang-orang yang mendapat taufik dari
Allah   untuk mengamalkannya agar kita mendapatkan kebaikan dan
keberkahan bulan Ramadhan. Wallahu A'lam

No comments:

Post a Comment