Bulan Ramadhan adalah bulan yang paling mulia bila dibandingkan dengan bulan yang lain. Karena di dalam bulan Ramadhan ada Lailatul Qadar, segala dosa umat manusia diampuni dan segala amal perbuatan kebaikan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah Swt. dan di dalam bulan Ramadlan al-Qur’an pertama kali di turunkan. Peristiwa tersebut tidak pernah ada pada selain bulan Ramadhan. Selain kitab al-Qur’an Allah juga menurunkan kitab-kitab samawi yang lain seperti kitab Taurot, Zabur dan Injil.
Hanya saja hukum syariat Islam yang tertuang di dalam masing-masing
kitab tersebut satu sama lain tidak sama tetapi dalam masalah ketauhidan
(ketuhanan) semua kitab sama yakni sama-sama mengajarkan kepada umat
manusia agar menyembah dan meng-Esa-kan Allah SWT.
Al-Qur’an
adalah mukjizat nabi Muhammad Saw yang paling agung bila dibandingkan
dengan Mukjizat-mukjizat yang lain yang dimiliki oleh beliau Nabi dan atau
bila dibanding dengan mukjizat-mukjizat lain yang dimiliki oleh para
Nabi sebelum Nabi Muhammad. Adalah wajar jika sampai saat ini bahkan
sampai hari kiamat nanti keaslian al-Qur’an masih tetap terjaga. Karena
mustahil tidak ada satu orangpun di dunia ini yang dapat
memalsukan/merubah ayat-ayat al-Qur’an apalagi mampu
menyaingi keindahan kalam-kalam al-Qur’an. Seorang orientalis Barat yang
bernama H.A.R Gibb pernah mengatakan bahwa “ Tidak ada seorang pun
dalam seribu lima ratus tahun ini yang telah memainkan alat bernada
nyaring yang sedemikian nyaring dan indah serta sedemikian
luas getaran jiwa yang diakibatkannya, seperti yang di baca Muhammad
(al-Qur’an)”. Itulah barangkali salah satu bukti keagungan al-Qur’an.
Al-Qur’an adalah mukjizat terbesar yang diberikan Allah Swt kepada nabi Muhammad Saw. 14 abad yang silam. al-Qur’an memiliki ciri
khas tersendiri yang tidak dimiliki oleh mukjizat yang lain yang hanya
bisa dinikmati dan disaksikan pada zamannya saja. Sejak pertama kali
diturunkan al-Qur’an telah mampu merubah arah dan paradigma peradaban
ummat manusia dari kesesatan menuju kebenaran dan kebahagian dunia
maupun akhirat. Hal ini merupakan salah satu pengaruh ajaran dan ilmu pengetahuan yang terkandung dalam al-Qur’an.
Al-Qur’an pertama kali diturunkan pada malam Lailatul Qadar
tanggal, 17 Ramadhan tepatnya saat beliau Nabi Muhammad Saw berusia 40
tahun. al-Qur’an diturunkan ke bumi tidak sama dengan kitab-kitab
sebelumnya yang diturunkan hanya satu kali langsung selesai. Tetapi
al-Qur’an diturunkan dengan cara berangsur-angsur atau sedikit demi
sedikit (bertahap) sesuai dengan kebutuhan atau sesuai dengan permasalah
yang terjadi saat itu untuk memberikan jawaban atas permasalah yang
dihadapi para Sahabat nabi kala itu.
Al-Qur’an diturunkan (Nuzulul Qur’an) membutuhkan waktu yang cukup lama yaitu
selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Apa hikmahnya? Adalah untuk menguatkan
rasa cinta hati nabi Muhammad dan para sahabat nabi agar selalu merasa
senang setiap kali turunnya ayat al-Qur’an. Disamping itu, al-Qur’an
diturunkan dengan cara berangsur-angsur agar supaya para sahabat lebih
mudah menghafalkan ayat-ayat al-Qur’an yang telah diturunkan lebih dahulu.
al-Qur’an diturunkan ada kalanya yang mempunyai sebab (Asbab an-Nuzul)
seperti ayat al-Qur’an yang diturunkan untuk menjawab sebuah pertanyaan
dari permasalah yang dihadapi para sahabat Nabi kala itu, ataupun
pertanyaan yang disampaikan oleh orang-orang kafir. Namun ada juga ayat
al-Qur’an yang diturunkan tetapi tidak mempunyai Asbab an-Nuzul
seperti ayat al-Qur’an yang diturunkan untuk menceritakan umat-umat
Nabi terdahulu atau menjelaskan tentang perkara-perkara gaib yang akan
terjadi di hari nanti. Seperti ayat al-Qur’an yang menjelaskan tentang surga atau neraka, ataupun ayat al-Qur’an yang menggambarkan tentang kejadian hari kiamat nanti, ayat-ayat al-Qur’an yang seperti itu diturunkan tidak mempunyai \Asbab an-Nuzul. Ayat al-Qur’an seperti itu, diturunkan oleh Allah dimaksudkan untuk memberikan hidayah kepada umat manusia
agar mau mengambil hikmah dari semua kejadian yang diceritakan oleh
al-Qur’an terutama ayat al-Qur’an yang menceritakan tentang adzab,
musibah dan bencana dari Allah yang diturunkan kepada
ummat-ummat terdahulu yang merupakan akibat dari perbuatan dosa yang
telah mereka lakukan. Sehingga kita semua mau kembali ke jalan yang
benar yang diridhoi oleh Allah Swt untuk tidak melakukan dosa dan
maksiat kepada Allah Swt.
Al-Qur’an
diturunkan oleh Allah Swt. sebanyak 30 juz, 114 surah, 6.666 ayat. Isi
kandungannya dibagi menjadi tiga bagian. Sebagian dari isi al-Qur’an
menjelaskan tentang sifat wajib Allah. Sebagian yang lain isi kandungan al-Qur’an menjelaskan tentang hukum-hukum syariat Islam dan sebagian diantaranya menceritakan tentang kejadian dan perilaku umat nabi terdahulu baik umat yang beriman kepada Allah ataupun umat yang inkar kepada-Nya.
Ada sebuah pertanyaan yang sangat sederhana. al-Qur’an adalah kalamullah (Firman Allah), Kalamullah secara tinjauan ilmu tauhid adalah sesuatu yang tidak ada huruf dan tidak ada suaranya, ( Maa laisa biharfin walaa sautin ) tapi kenapa al-Qur’an yang merupakan kalamullah ternyata ada huruf dan ada suaranya bila dibaca? Dalam sebuah keterangan dijelaskan bahwa kalamullah terbagi menjadi 2 (dua) bagian:
1. Ada kalamullah sebangsa sifat yang maha terdahulu yang melekat pada dzatnya Allah. Kalamullah seperti itu yang tidak ada huruf dan suaranya;
2. Ada
Kalamullah sebangsa lafadz yang diturunkan kepada para Nabi/Rasul,
Kalamullah yang seperti ini yang ada huruf dan suaranya. Seperti
al-Qur’an, Taurot, Injil dan Zabur.
Untuk
itu, dengan momentum bulan Ramadlan ini mari kita sama-sama untuk
membudayakan agar rumah, kantor, masjid/mushola dan sekolahkita selalu
dihiasi dengan bacaan al-Qur’an. Jadikan generasi muda kita generasi
yang cinta al-Qur’an, jadikan hidup kita agar selalu berpegang teguh
dengan ajaran al-Qur’an. Insya Allah semakin sering kita membaca dan
mengamalkan perintah al-Qur’an semakin besar harapan kita untuk
mendapatkan syafa’at dari al-Qur’an di hari Kiamat nanti. Amiin.
Abdul Rofi’ Afandi
No comments:
Post a Comment